Minggu, 12 Juni 2016

Keisapsiagaan PMI dan BSM: Organisasi Kemanusian Tanpa Memandang SARA


Apa langkah yang akan diambil jika seseorang mengalami luka parah dan mengeluarkan banyak darah sehingga membutuhkan transfusi sedangkan di rumah sakit kehabisan stok atau karena golongan darah yang super langka dari si pasien? Hal yang pertama terpikirkan mungkin akan memeriksa keluarga terdekat yang memiliki golongan darah yang sama dan memenuhi persyaratan sebagai seorang pendonor. Akan tetapi, meskipun memiliki golongan darah yang sama namun ada syarat yang tidak terpenuhi seperti wanita yang tengah hamil atau menstruasi, anak kecil, atau sedang sakit, maka tidak diizinkan menjadi pendonor.
Ketika mengalami kondisi di atas, Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) menjadi tujuan. Akan tetapi, keberadaan PMI yang telah lama berdiri ini tidak hanya menyangkut pengadaan darah untuk korban bencana maupun kecelakaan. Untuk itulah peran PMI dan BSM yang merupakan organisasi kemanusiaan ini terus mengalami perkembangan dalam upaya pengoptimalan upaya menanggulangi bencana tersebut. Tidak hanya donor darah, tindakan kesukarelawan lainnya menyangkut pelayanan kesehatan, respon bencana, lingkungan hidup, dan lain-lain.
Indonesia dengan letak geografisnya yang strategis dengan bentuk lempengan penunjang, pegunungan yang masih aktif, ditambah kesalahan manusia dalam pemeliharaan sungai maupun saluran air lainnya, cenderung sering mengalami bencana alam. Salah satu contohnya adalah tragedi Tsunami Aceh 12 tahun lalu. Peran PMI dan BSM yang mengedepankan pertolongan tanpa memandang gender dan SARA, tak pandang di daerah bencana, konflik, maupun tempat-temapt yang mengundang bahaya lainnya bagi para sukarelawannya.
Memperingati tsunami satu dekade lalu, relawan kesiapsiagaan bencana yang juga telah mengikuti perkembangan teknologi, meluncurkan aplikasi #SiagaBencana yang berisi tentang kesiapsiagaan bencana, baik pada masa tenang maupun kondisi penanganan bencana. Fitur-fitur yang terdapat di dalamnya mencakup Siaga Bencana, Alert, Tsunami, Banjir, Gempa, Badai Topan/Angin Puting Beliung, Ujian P3K, dan fitur-fitur lainnya yang berhubungan dengan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam maupun kecelakaan.[1]
Aplikasi tersebut diharapkan mampu menjadi jembatan masyarakat, PMI, dan Pemerintah dalam upaya tanggap dan siap siaga dalam menghadapi bencana, baik itu sebelum (sebagai upaya menekan jumlah korban), saat bencana berlangsung (memberi pertolongan yang dapat diberikan), serta pasca bencana. Upaya pasca bencana memegang tanggung jawab paling besar dari para sukarelawan. Karena cenderung memakan jumlah korban yang tidak sedikit, selain sukarelawan PMI dan BSM, peran masyarakat setempat pun memegang peran penting dalam membantu para korban.

Selain aplikasi android, program pendukung lainnya dari relawan kesiapsiagaan bencana ini adalah Community Based Disarter Preparedness[2] yang merupakan program khalayak, karena peran masyarakat sangat dibutuhkan di sini. Pertolongan optimal adalah saat masyarakat Indonesia terutama yang berada di sekitar lokasi bencana, bahu membahu membantu korban bencana alam. Baik itu berupa penyedian makanan, transportasi dan logistik, serta lainnya.
Meskipun PMI telah memiliki lebih dari 1,5 juta sukarelawan yang siap melakukan pelayanan.[3], namun peran masyarakat luas dalam upaya penanggulangan bencana alam sangat diperlukan sehingga pertolongan yang dilakukan dapat dilakukan secara maksimal dan menyeluruh. Selain itu, pertolongan dari orang terdekat diharapkan dapat lebih cepat menyembuhkan syok korban bencana.
Palang Merah Indonesia dan Bulan Sabit Merah akan selalu siap di manapun dan kapanpun masyarakat membutuhkan. Tidak ubahnya dokter yang terikat sumpah untuk menolong pasien tanpa memandang latar belakangnya. Karena untuk memenuhi dan mematuhi prinsip dasar gerakan PMI dan BSM, yaitu Kemanusiaan, Kesukarelaan, Kenetralan, Kesamaan, Kemandirian, Kesatuan, dan Kesemestaan.

Jumat, 12 Juni 2015

DO'A INTAN



08 Oktober 2014
Dear Allah, Dear Jahor, Dear Diary,
Ternyata aku masih belum bisa menjadi seorang Muslim yang baik. Selepas Isya, aku diminta Mamah untuk pergi ke rumah warga yang diamanahi desa untuk mengurusi pengadaan beras miskin (raskin). Sesampainya di sana, aku lega karena dari sisi jendela samping yang sedikit terbuka, aku bisa melihat plastik-plastik yang pernah aku lihat saat terakhir kali mengambil beras. Tapi begitu kuketuk pintu yang memang telah sedikit terbuka dan kuucapkan salam, pintu tersebut hanya bergeser sekitar satu sentimeter dan seraut wajah muncul. Tahu apa yang dikatakannya? Kalimat menyakitkan yang membuatku menangis, mengucap serapah, dan membanting pintu saat kembali ke rumah.

Allah, Jahor, Dairy,
Dia bilang begini:
“Besok wae, besok. Nembe ge dongkap sonten”
Kalo dilihat dengan bahasa tulisan, memang tidak terdengar kasar, tapi jika pembaca mengalaminya sendiri, tentu akan merasakan hal yang sama denganku. Entah aku yang terlalu perasa, ataukah memang kalimatnya yang diucapkan dengan nada tinggi, kalimat tersebut sangat menusuk-nusuk hatiku. Membuatku sulit bernapas, menelan ludah, dan (pastinya) nahan tangis. Mungkin ini salah satu akibat dari seorang penyandang ‘gelar’ Orang Miskin.

Tapi Allah, Jahor, dan Diary,
Kalian tahu, sekarang aku sudah tidak menangis lagi. Aku pun tidak serius mengucapkan sumpah serapah tersebut. Aku benar-benar menariknya kembali sambil mengucap istighfar. Karena setiap do’a dan perkataan buruk, akan kembali kepada pengucapnya, bukan? Ssst, sebenarnya aku juga tidak benar-benar membanting pintu. Angin di malam gerhana bulan kali ini memang sedang benar-benar ganas. Sedikit dorongan saja bisa membuat pintu terbuka dan terbanting dengan keras.




DO’A INTAN

Gigi Intan bergemeletuk.
“Semoga terbakar rumah kalian”, bisiknya penuh amarah.
Indah menggenggam tangan Intan, berusaha meredam kemarahan sahabatnya itu.
“Ternyata aku masih belum bisa menjadi Muslim yang baik, Ndah”, ujar Intan begitu turun dari motor.
Indah menepuk pundak sahabatnya.
Istighfar dan wudhu, Ntan. Insha Allah, amarahmu akan hilang”, sarannya.
Intan mengangguk perlahan.
“Makasih ya, Ndah, udah nganterin .....”
Indah tersenyum lalu berpamitan.
Intan mendesah sebelum akhirnya masuk ke rumah. Orang rumah telah tertidur. Direbahkannya badan sambil mengingat kembali peristiwa tadi. Selepas Isya, Intan pergi ke rumah Kadus (Kepala Dusun) untuk mengambil jatah raskin. Tanpa sengaja, Intan berpapasan dengan Indah yang kemudian memaksanya agar mau diantar.
Sesampainya di sana, Intan mengetuk pintu. Pintu bergeser sekitar satu sentimeter disusul munculnya seraut wajah.
 “BESOK SAJA, BESOK. BARU JUGA DATANG!!!”
Indah yang menunggu di motor, terkejut mendengar bentakan dari dalam rumah. Ia pun menghampiri Intan. Meski remang-remang, ia bisa melihat mendung dan memerahnya wajah Intan.
***
Indah terbangun pukul 21.45. Baru satu jam ia tertidur. Matanya yang masih terasa berat, dibelalakkannya. Orangtuanya telah berada di luar rumah sehingga tidak ada yang bisa ia tanyai. Ia pun ikut keluar. Melihat kondisi rumah yang belum lama dikunjunginya, Indah ternganga. Kobaran api yang meliuk-liuk diterpa angin serta orang-orang yang hiruk-pikuk berusaha memadamkannya, mengingatkan ia pada Intan. Ia berpaling dari keramaian dan menuju rumah Intan. Selama dalam perjalanan, pikirannya kalut. Tidak pernah terpikirkan olehnya bahwa apa yang menimpa rumah Bu Kadus, benar-benar sesuai dengan do’a Intan. Bahkan secepat itu.
AstaghfirUllahul’adzim, InnalIllahi wa inna Ilaihi roji’un . . .”, ucap Intan setelah mendengar apa yang menimpa rumah Kadus dari mulut Indah. Dalam hati, mereka berjanji untuk lebih menjaga ucapan dan tidak terburu nafsu dengan mendo’akan keburukan bagi orang lain. Karena tidak ada hijab/penghalang antara do’a orang yang didzalimi dengan Allah. Mereka pun turut merasakan kesedihan Bu Kadus.

Selasa, 20 Januari 2015

Loading Home » Info Lomba , Info Lomba Menulis » Info Lomba Menulis Esai Denmark Ambassador for 1 Day (DL 14 Februari 2015) Info Lomba Menulis Esai Denmark Ambassador for 1 Day (DL 14 Februari 2015)

Ikutan yuuuk . . .
Mudah-mudahan buka dalam rangka Valentinan, ya . . .
 
 
Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bekerjasama dengan kedutaan besar Denmark-Indonesia akan mengadakan lomba menulis esai Denmark Ambassador for 1 Day. Lomba menulis esai ini cukup menarik dan unik. Tuliskan esaimu tentang Menjadi Denmark #Ambassador for 1 Day. 
Syarat dan Ketentuan Lomba Menulis Esai  Denmark Ambassador for 1 Day
  • Membuat esai mengenai Cooperations between Indonesia and Denmark
  • Kompetisi ini terbuka untuk umum
  • Kirimkan data diri dan essay anda ke alamat email jadidubes1hari@fpcindonesia.org 
  • Esai sebanyak 2 halaman (Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris) 
  • Pemenang "Jadi DUBES sehari" akn jadi "Dubes" di Kedutaan Denmark tgl 19 Februari 2015 + makan siang dengan @dubesdenmark
  • Deadline penulisan tanggal 14 Februari 2015.
  •  

Info Lomba Menulis Esai Trusmi Grup Piala Gubernur Hadiah Puluhan Juta! (DL 20 Feb 2015)

rusmi Group mempersembahkan lomba menulis esai berhadiah puluhan juta rupiah dan piala gubernur Jawa Barat.
Batik Sebagai Warisan Dunia Asli Indonesia (untuk SMA/Sederajat)
Potensi Batik Dalam Dunia Bisnis (untuk Mahasiswa/umum)
Persyaratan Lomba Menulis Esai Trusmi Grup
  • Peserta adalah pelajar SMA/sederajat/mahasiwa/umum di wilayah Jawa Barat
  • Esai yang diperlombakan merupakan karya perorangan belum pernah dipublikasikan dan tidak pernah diikutsertakan pada lomba lain
  • Tulisan tidak diperbolehkan mengandung unsur SARA
  • Naskah esai yang dikirim menjadi hak milik panitia
  • Keputusan dewan juri tidak bisa diganggu gugat
Mekanisme Pendaftaran Lomba Menulis Esai Trusmi Grup
  • Peserta harus melakukan pendaftaran dengan format nama_sekolah_alamatasal_notelp_alamatemail kirim ke 085224455086 pendaftaran dibuka mulai tanggal 5 Januari 2015 s/d 20 Februari 2015 peserta dikenakan biaya registrasi Rp. 25.000 ditransferkan melalui Bank Mandiri 1340000033000 an PT. Raja Sukses Propertindo
  • Mengisi formulir pendaftaran yang akan dikirim via email masing-masing peserta
  • Naskah esai dikirim mulai tanggal 10 Januari 2015
  • Naskah esai dikirim dalam bentuk ms word ke alamat e-mail bispro@trusmi.com dan hard copy dikirim langsung ke alamat Pusat Grosir Batik Trusmi Cirebon Jl. Trusmi Kulon No.148
Format Penulisan Esai Lomba Menulis Esi Trusmi Grup
Panjang naskah minimal 4 halaman dan maksima 5 halaman (untuk SMA) minimal 6 hyalaman dan maksimal 8 halaman (untuk umum)
Kertas A4 TNR12 Spasi 1.5 margin 4333
Finalis dan Pemenang Lomba Menulis Esi Trusmi Grup
Pengumuman finalis dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2015
Presentasi pada tanggal 16 Maret 2015
Pengumuman pemenang tanggal 23 Maret 2015
Kontak Panitia Lomba Menulis Esi Trusmi Grup
BisPro Pin BB 7CE81177

PENGUMUMAN PERHUTANI GREEN PEN AWARD 2015

Dapat copas dari website http://perumperhutani.com
Ikutan yuuuk . . .
http://perumperhutani.com/2014/11/perhutani-luncurkan-lomba-menulis-sastra-hijau-kedua-untuk-generasi-muda/
PERHUTANI GREEN PEN AWARD 2015
Lomba Menulis Cerita Pendek Hutan & Lingkungan

Syarat-syarat Lomba :
  1. Peserta :
  • Warga Negara Indonesia
  • pelajar SLPTP/sederajat (Kategori A)
  • Pelajar SLTA & Mahasiswa (Kategori B)
  • Guru, Dosen, Penulis/Pengarang dan Umum (Kategori C)
  1. Pendaftaran lomba dibuka mulai tgl. 22 Nopember 2014 dan ditutup tgl. 22 Pebruari 2015 (Stempel Pos/jasa Kurir)
  1. Judul naskah bebas, tema cerita kehidupan dengan berbagai aspeknya terkait hutan, alam dan lingkungan hidup.
  1. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar, indah (literer) dan komunikatif.
  1. Naskah adalah karya asli, bukan jiplakan, terjemahan atau saduran dan belum pernah dipublikasikan, disertai dengan dokumen pernyataan diatas materai.
  1. Panjang naskah 5 s/d 10 halaman A4, diketik 1,5 spasi huruf Times New Roman ukuran font 12 poin, margin standar.
  1. Naskah dicetak atau print out sebanyak 2 (dua) rangkap, file MS-Word dimasukkan dalam CD.
  1. Peserta mengirimkan naskah 1 (satu) judul atau maksimal 2 (dua) judul, dikirimkan ke Panitia Perhutani Green Pen Award 2015: Perhutani Residence, Jl. Gedung Hijau I No. 17, Pondok Indah, Jakarta Selatan. Tulis kategori A/B/C di sisi kiri atas amplop tertutup.
  1. Naskah dilampiri:
  • Biodata lengkap; alamat, nomor telpon/HP, Email yang mudah dihubungi.
  • Foto copy Kartu Pelajar (Kategori A);
  • Foto copy Kartu Pelajar/Kartu Mahasiswa dan KTP bagi Mahasiswa (Kategori B)
  • Fotocopy KTP/Paspor/Kartu Pegawai dan indentitas lainnya (Kategori C)
  • Tulisan singkat tentang salah satu kegiatan Perum Perhutani, diketik rapi minimal 70 kata, diperbolehkan menambah foto apabila ada. Sumber informasi Situs www.perumperhutani.com atau sumber lain dengan menyebut nama sumber.
10. Nama-nama pemenang akan diumumkan pada tgl 29 Maret 2015 melalui Situs: www.perumperhutani.com
11. Panitia tidak memungut biaya apapun dari peserta lomba, tidak menunjuk perwakilan
dan tidak melayani surat menyurat terkait penyelenggaraan ini.
12. Naskah yang dilombakan menjadi milik Perum Perhutani dan dapat diterbitkan
untuk kepentingan dokumentasi dan program Komunikasi Perusahaan. Hak cipta pada pengarang.
13. Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat.

Hadiah Bagi Pemenang Kategori A
  • Pemenang 1: Piala, Piagam, Uang Tunai Rp. 3.000.000,-
  • Pemenang 2: Piagam, Uang Tunai Rp. 1.500.000,-
  • Pemenang 3: Piagam, Uang Tunai Rp. 1.000.000,-
  • 5 (Lima) Pemenang Harapan: Piagam, Uang Tunai Rp. 500.000,-

Hadiah Bagi Pememang Kategori B
  • Pemenang 1: Piala, Piagam, Uang Tunai Rp. 4.000.000,-
  • Pemenang 2: Piagam, Uang Tunai Rp. 2.000.000,-
  • Pemenang 3: Piagam, Uang Tunai Rp. 1.500.000,-
  • 5 (Lima) Pemenang Harapan: Piagam, Uang Tunai Rp. 750.000,-

Hadiah Bagi Pemenang Kategori C
  • Pemenang 1: Piala, Piagam, Uang Tunai Rp. 5.000.000,-
  • Pemenang 2: Piagam, Uang Tunai Rp. 3.000.000,-
  • Pemenang 3: Piagam, Uang Tunai Rp. 1.500.000,-
  • 5 (Lima) Pemenang Harapan: Piagam, Uang Tunai Rp. 1.000.000,-

Catatan:
  • Informasi lomba dapat diakses di www.perumperhutani.com
  • Artikel Penulisan Sastra Hijau dapat diakses di FB Sastra Hijau Perhutani Green Pen Award  dan www.rayakultura.net

STOP! DIPERBUDAK TEKNOLOGI, GANTIAN AYO! KITA PERBUDAK TEKNOLOGI ^_^





Pernahkah kamu melakukan hal yang kecil tapi berpengaruh besar dalam kehidupanmu?
Huwaaa, aku pernah. Kalo efeknya positif si ngga masalah. Nah ini, nyerempet-nyerempet negatif-lah. Lho, kok bisa?
Bisa-lah. Mau tau lengkapnya gimana? Begini ceritanya.
Ah, seharusnya aku berpendirian teguh saat adikku memaksa aku menerima hp-nya. Dia sendiri dapat hp baru dari kakak ke-2 dengan merk sama seperti yang ia berikan padaku. Aku menolak saat ia memintaku (via sms karena dia lagi di rumah kakak ke-2) untuk menerima hp miliknya. Aku sudah merasa cukup dengan hp sebelumnya yang bisa digunakna untuk telepon dan sms. Ngga jadul-jadul amat sebenarnya. Ada kamera dan bisa digunakan untuk fb-an jg soalnya.
Adikku pulang ke rumah dan langsung memberikan hp-ny padaku. Tanpa ada kalimat penolakan yang keluar dari mulutku, aku malah say thanks. Aneh, aku kok langsung nerima, ya? (Apa aku dihipnotis? Kalo emang bener, sering” aja dihipnotis supaya mau nerima hadiah. Gubrakz . . . ^_^)

 Bersambung . . .
Januari 2014